Contoh Makalah Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja



DAFTAR ISI


Kata Pengantar ...........................................................
Daftar Isi ....................................................................
BAB I Pendahuluan ...................................................
BAB II Pembahasan ...................................................
BAB III Penutup  ........................................................
 


KATA PENGANTAR


Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, karena atas penyertaannya saya dapat menyelesaikan makalah ini walaupun dengan menggunakan bahasa yang terbilang cukup sederhana.
Secara sadar saya akui, bahwa penyusunan makalah ini mungkin belum mencapai target yang diharapkan. Hal ini terjadi bukan faktor kesengajaan namun karena keterbatasan dan kekurangan yang saya miliki dan juga sebagai manusia biasa, maka dengannya segala bentuk kesalahan akan selalu hadir kapan dan di mana pun manusia berada.
Sehingga permohonan maaf yang tak terhingga, saya sampaikan kepada seluruh rekan-rekan dan khususnya kepada Dosen mata kuliah ini, apabila makalah ini belum mencapai titik yang maksimal.
Kami mengharapkan segala bentuk masukan dan kritikan dari semua pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.



Penulis 




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Masa remaja sering disebut masa transisi. Sebab, di masa ini seseorang beralih dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa ini terjadi pada usia belasan. Banyak sekali perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang perubahan fisik.
Remaja terlibat dalam jaringan teman sebaya yang sangat kuat selama menggali jati diri mereka. Di masa ini, selain mengalami perubahan pada diri seseorang yang menginjak remaja, juga terjadi perkembangan-perkembangan terutama dari sisi psikologis. Pada, tahap perkembangan remaja ini terdapat beberapa teori perkembangan remaja termasuk konsep, tahap dan karakteristik remaja. Secara keseluruhan, teori-teori ini membantu untuk melihat keseluruhan mengenai remaja.

B.     Rumusan Masalah
  1. Bagaimana remaja dalam perkembangan manusia?
  2. Apa saja tugas-tugas perkembangan masa remaja?

C.        Tujuan
  1. Untuk mengetahui remaja dalam perkembangan manusia
  2. Untuk mengetahui tugas-tugas perkembangan masa remaja






BAB II
PEMBAHASAN


A.       Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang dialami oleh remaja secara kontinue.  pertumbuhan dan perkembangan adalah proses yang saling berhubungan tak bisa dilepaskan dari kehidupan remaja.Pertumbuhan merupakan proses yang berkaitan dengan dengan perubahan kuantitatf yang mengacu pada jumlah besar serta luas yang bersifat konkret yang biasanya menyangkut ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan adalah proses perubahan dari segi fisik yang berlangsung normal dalam perjalanan wakt tertentu. Dalam setiap pertumbuhan bagian – bagian tubuh memiliki tempo kecepatan yang berbeda – beda. Misalnya pertumbuhan alama kelamin pria, pada masa anak-anak alat kelamin tumbuh lambat namun setelah pubertas mengalami percepatan. Sebaliknya pertumbuhan susunan saraf pusat mengalami percepatan saat masa anak-anak namun setelah masa pubertas relatif lambat bahkan terhenti. Faktor – Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang kurang normal pada organisme:
a. Faktor – faktor yang terjadi sebelum lahir. Misalnya pada saat masa  kehamilan seorang ibu dan janin mengalami kekurangan nutrisi; janin terkena virus kercaunan, TBC, kolera, tifus, gondok, sakit gula dan sebagainya.
b. Faktor ketika lahir atau kelahiran. Salah satunya yaitu pendarahan pada otak bayi intracranial haemorage disebabkan oleh tekanan dinding rahim sewaktu ia dilahirkan dan oleh efek susunan saraf pusat, karena proses kelahiran bayi dilakukakan dengan bantuan tangver-lossing.
c. Faktor yang dialami bayi setelah lahir antara lain oleh karena pengalaman traumatik pada kepala, kepala bagian dalam terluka karena kepala bayi  (janin) terpukul , atau mengalami serangan sinar matahari dan sebagainya.
d. Faktor Psikologis antara lain oleh karena bayi ditinggalkan bibu, ayah atau kedua orang tuanya . Sebab lain ialah anak dititipkan pada suatu lembaga seperti rumah sakit, rumah yatim piatu sehingga mereka kurang sekali mendapatkan perwatan jasmaniah dan cinta kasih sayang orang tua. Anak – anak tersebut mengalami kehampaan psikis (innatie psikis )
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) sebagai berikut: “Perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, bahwa perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi dan itegrasi meningkat secara bertahap.” Proses diferensiasi itu diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak; bahwa dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.

Menurut Nagel (1957), perkembangan  merupakan pengertian di mana terdapat struktur yang terorganisasikan dan mempunyai fungsi-fungsi tertentu, oleh karena itu bilamana terjadi perubahan struktur baik dalam organisasi maupun dalam bentuk, akan mengakibatkan perubahan fungsi.

Menurut Schneirla (1957), perkembangan adalah perubahan-perubahan progresif dalam organisasi organisme, dan organisme ini dilihat sebagai sistem fungsional dan adaptif sepanjang hidupnya. Perubahan progresif ini meliputi ini meliputi dua faktor yaitu kematangan dan pengalaman.

Spiker (1966) mengumukakan dua macam pengerian yang harus dihubungkan dengan perkembangan yakni
1. Ortogenetik yang berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya   indivdu yang baru dan seterusnya sampai dewasa.
2.Filogenetik yakni perkembangan dari asal usul manusia sampai sekarang ini. Perkembangan perubahan fungsi sepanjang masa hidupnya menyebabkan perubahan tingkah laku dan perubahan ini juga tersedia sejak permulaan adanya manusia. Jadi perkembangan Ortogenetik mengarah ke suatu tujuan khusus sejalan dengan perkembangan evolusi yang mengarah kepada kesempurnaaan manusia.
Perubahan-perbuhan meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis. Perubahan tersebut dibagi menjadi 4 kategori, yaitu:
1.      Perubahan daam ukuran.
Perubahan dalam bentuk pertambahan ukuran panjang atau tinggi maupun berat badan.
2.      Perubahan dalam perbandingan.
Dilihat dari sudut fisik terjadi perubahan proporsional antara kepala, anggota badan, dan anggota gerak. Misalnya perbandingan antara besarnya kepala dengan anggota badan, semakin bertambah umur semakin bertambah besar.
3.      Berubah untuk mengganti hal-hal yang lama.
Bahasa bai yang tidak jelas dan kadang-kadang berbicara cadel semakin menghilang dan diganti dengan perkataan yang lebih jelas artinya.
4.      Berubah untuk memperoleh hal-hal yang baru.
Ketika dilahirkan, bayi belum mempunyai gigi dan beberapa waktu kemudian (kalau sudah sampai waktunya) gigi tersebut akan tumbuh. Dengan demikian, bayi memperoleh sesuatu yang baru yang sebelumnya belum ada atau belum dimiliki.




B.       Tugas-tugas perkembangan

Tugas-tugas perkembangan tersebut oleh Havighurst dikaitkan dengan fungsi belajar, karena pada hakikatnya perkembangan kehidupan manusia dipandang sebagai upaya mempelajari norma kehidupan dan budaya masyarakat agar mereka mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik di dalam kehidupan nyata.
Havighurst (Garrison, 1956: 14-15) mengemukakan 10 jenis tugas perkembangan remaja, yaitu:
1.      Mencapai hubungan dengan teman lawan jenisnya secara lebih memuaskan dan matang.
2.      Mencapai perasaan seks dewasa yang diterima secara sosial.
3.      Menerima keadaan badannya dan menggunakannya secara efektif.
4.      Mencapai kebebasan emosional dari orang dewasa.
5.      Mencapai kebebasan ekonomi.
6.      Memilih dan menyiapkan suatu pekerjaan.
7.      Menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga.
8.      Mengembangkan keterampilan dan konsep intelektual yang perlu bagi warga negara yang kompeten.
9.      Menginginkan dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.
10.  Menggapai suatu perangkat nilai yang digunakan sebagai pedoman tingkah laku.

C.    Hukum-Hukum pertumbuhan dan perkembangan.

Hukum-hukum perkembangan itu antara lain:
1.      Hukum Cephalocoudal.
Hukum ini berlaku pada pertumbuhan fisik yang menyatakan bahwa pertumbuhan fisik dimulai dari kepala ke arah kaki. Bagian-bagian kepala tumbuh lebih dulu daripada bagian lain.
2.      Hukum Proximodistal.
Hukum yang berlaku pada pertumbuhan fisik, dan menurut hukum ini pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi. Alat-alat tubuh yang terdapat di pusat seperti jantung, hati, dan alat-alat pencernaan lebih dahulu berfungsi daripada anggota tubuh yang ada di tepi.
3.      Perkembangan terjadi dari umum ke khusus.
Pada setiap aspek terjadi proses perkembangan yang dimulai dari hal-hal yang khusus, kemudian secara sedikit demi sedikit meningkat ke hal-hal khusus. Terjadi proses diferensiasi seperti dikemukakan oleh Werner. Anak mampu lebih dulu menggerakan lengan atas, lengan bawah, tepuk tangan terlebih dahulu daripada menggerakan jari tangannya. Anak akan mampu lebih dahulu menggerakan tubuhnya sebelum ia bisa mempergunakan kedua tungkainya untuk menyangga batang tubuhnya, melangkahkan kaki dan berjalan.
4.      Perkembangan berlangsung dalam tahapan-tahapan perkembangan.
Pada setiap masa perkembangan terdapat ciri-ciri perkembangan yang berbeda antara ciri-ciri ang ada pada suatu masa perkembangan dengan ciri-ciri yang ada pada masa perkembangan yang lain.
5.      Hukum Tempo dan Ritme perkembangan.
Tahapan perkembangan berlangsung secara berurutan, terus-menerus dan dalam tempo perkembangan yang relatif tetap serta bisa berlaku umum.


D.    Remaja: Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan.

Remaja sulit didefinisikan secara mutlak. Oleh karena itu, dicoba untuk memahami remaja menurut berbagai sudut pandangan, antara lain:
  1. Remaja menurut Hukum.
Dalam hubungan hukum, tampaknya hanya UU perkawinan saja yang mengenal konsep “remaja” walaupun tidak secara terbuka.
2.  Perkembangan fisik.
Masa remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan fisik di mana alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya.
3.  Batasan remaja menurut WHO.
Remaja adalah suatu masa pertumbuhan di mana:
o  Individu dari pertama kali menunjukan tanda seksual sekundernya hingga mencapai kematangan seksual.
o  Individu mengalami perkembangan psikologi dari kanak-kanak mejadi dewasa.
o  Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.
4. Remaja dari faktor Sosial Psikologis.
Puncak perkembangan jiwa remaja ditandai dengan adanya proses perubahan dari kondisi ‘entropy’ ke kondisi ‘negen-tropy’.

E.     Jenis-Jenis kebutuhan dan pemenuhannya.

Kebutuhan dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
1.      Kebutuhan Primer.
Pada hakikatnya merupakan kebutuhan biologis atau organik dan umumnya merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif asli.
Contohnya: Makan, minum, bernapas, dan kehangatan tubuh.
Pada tingkat remaja dan dewasa kebutuhan primer ini dapat bertambah, yaitu kebutuhan seksual.


2.      Kebutuhan Sekunder.
Kebutuhan sekunder umumnya merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif yang dipelajari, misanya seperti kebutuhan untuk mengejar pengetahuan, kebutuhan untuk mengikuti pola hidup bermasyarakat, kebutuhan akan hiburan alat transportasi, dan semacamnya.

F.     Kebutuhan remaja, masalah dan konsekuensinya.

Hall (Liebert dkk 1974: 478) memandang bahwa masa remaja ini sebagai masa “storm and stress”. Ia menyatakan bahwa selama masa remaja banyak masalah yang dihadapi karena remaja itu berupaya menemukan jati dirinya dan kebutuhan aktualisasi diri.
Kebutuhan remaja dapat di klasifikasikan menjadi:
  1. Kebutuhan organik, yaitu makan, minum, bernapas, seks;
  2. Kebutuhan emosional, yaitu kebutuhan untuk mendapatkan simpati dan pengakuan dari pihak lain, dikenal dengan n’Aff;
  3. Kebutuhan berprestasi atau need of achievment (yang dikenal dengan n’Ach), yang berkembang karena didorong untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dan sekaligus menunjukan kemampuan psikofisis; dan
  4. Kebutuhan untuk mempertahankan diri dan mengembangkan jenis.
Di samping itu remaja membutuhkan pengakuan akan kemampuannya, yang menurut Maslow kebutuhan ini disebut kebutuhan penghargaan. Remaja membutuhkan penghargaan dan pengakuan bahwa mereka telah mampu berdiri sendiri, mampu melaksanakan tugas-tugas seperti yang dilakukan oleh orang dewasa, dan dapat bertanggung jawab atas sikap dan perbuatan yang dikerjakannya.

Masalah dan konsekuensinya
      Beberapa masalah dihadapi oleh remaja sehubungan dengan kebutuhan-kebutuhannya dapat diuraikan:
  1. Upaya untuk dapat mengubah sikap dan perilaku kekanak-kanakan mejadi sikap yang dewasa.Konsekuensinya, kegagalan dalam mengatasi ketidakpuasan ini dapat mengakibatkan menurunnya harga diri, dan akibat lebih lanjut dapat menjadikan remaja bersikap keras dan agresif atau sebaliknya bersikap tidak percaya diri, pendiam atau kurang harga diri.
  2. Remaja mengalami kesulitan untuk menerima perubahan-perubahan fisiknya. Konsekuensinya, ketidakserasian proporsi tubuh ini sering menimbulkan kejengkelas, karena mereka sulit untuk mendapatkan pakaian yang pantas, juga hal itu tampak pada gerakan atau perilaku yang kelihatannya wagu dan tidak pantas.
  3. Perkembangan fungsi seks pada masa ini daoat menimbulkan kebingungan remaja untuk memahaminya, sehingga sering terjadi salah tingkah dan perilaku yang menentang norma. Konsekuensi yang diderita sering berbentuk pelarian yang bertentangan dengan norma susila dan sosial, seperti homoseksual, lari ke kehidupan ‘hitam’ atau melacur, dan semacamnya.
  4. Masalah penyesuaian emosional seperti perilaku over acting atau lancang, dan semacamnya. Dalam hal ini terjadi ketidakselarasan antara pola hidup masyarakat dan perilaku ang menurut para remaja baik, hal ini dapat berakibat kejengkelan.
  5. Harapan-harapan untuk dapat berdiri sendiri dan untuk hidup mandiri secara sosial ekonomis akan berkaitan dengan berbagai masalah untuk menetapkan pilihan jenis pekerjaan dan jenis pendidikan.
  6. Berbagai norma dan nilai dalam masyarakat merupakan masalah tersendiri bagi remaja, dalam hal ini para remaja menghadapi perbedaan nilai dan norma kehidupan.
 




BAB III
PENUTUP

·         Kesimpulan.

Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja. Pada masa ini banyak perubahan-perubahan yang terjadi baik dari fisik maupun psikis dari seorang yang sudah memasuki masa remaja ini. Perubahan fisik yang terjadi di diri seorang yang remaja yaitu pertumbuhan tubuh (badan menjadi semakin panjang dan tinggi). Selanjutnya, mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki). Selain dari pada itu dari segi psikisnya juga mulai berkembang baik dari perkembangan kognitif, emosi, sosial, moral, kepribadian, dan kesadaran agamanya.
Oleh Havighurst perkembangan tersebut dinyatakan sebagai tugas yang harus diperlajari, dan dikuasai oleh setiap individu dalam perjalanan hidupnya. Oleh karena itu, setiap remaja harus menuntaskan setiap tugas yang ada di fase remaja. Karena pada hakikatnya tugas perkembangang ini berkaitan dengan sikap, perilaku, atau ketrampilan yang seyogyianya dimiliki oleh individu, sesuai dengan usia atau fase perkembangannya.
Remaja sebagai individu sedang berada dalam proses berkembangan atau menjadi (becoming) yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Dengan kata lain proses perkembangan itu selalu berjalan dalam alur yang linier, lurus/searah degan potensi, harapan dan nilai-nilai yang dianut, karena bayak faktor yang menghambatnya.
 



 

Komentar

  1. Casino Slots Player Reviews - Dr.MCD
    Find the best and most trusted casino 경상북도 출장마사지 slots 익산 출장안마 player 남양주 출장안마 reviews for 2021. Dr.MCD is the 구미 출장샵 best and safest 전주 출장샵 place to play casino games. Check out our exclusive bonus

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karya Tulis : Contoh Laporan Kegiatan Tour di KOTA MAKASSAR

Contoh Makalah Penggunaan Huruf Miring